Perkumpulan Panca Karsa

PPK GELAR PELATIHAN KWIRAUSAHAAN

Kabupaten Lombok Utara merupakan salah satu daerah asal Pekerja Migran Indonesia (PMI) ke Luar Negeri. Jumlah pekerja migran terus meningkat setiap tahun, berbanding lurus dengan jumlah remitten yang dihasilkan.

Berdasarkan keterangan Novitasari seorang mantan PMI asal Desa Teniga, rata-rata PMI mengirm uang dalam sekali kirim berkisar antara 5 sampai 6 juta Rupiah. “Remitten yang dikirm itu lebih banyak dipergunakan untuk bayar hutang, biaya sekolah anak dan kebutuhan lainnya”. Sambung Novitasari.

Perkumpulan Panca Karsa (PPK) yang sudah bekerja di Kabupaten Lombok Utara sangat menyadari hal itu. Remitten yang besar itu belum banyak berkontribusi terhadap tingkat perekonomian mantan dan keluarga pekerja migran. Hal ini disebabkan karena PMI tidak mampu mengelola remitten yang dihasilkan selama menjadi PMI. Kalaupun ada yang menggunakan remitten itu sebagai modal usaha tetapi banyak yang usahanya gagal. Hal ini karena banyak dari mereka yang tidak memiliki kemampuan dan keahlian dalam mengelola usahanya.

Oleh karena itu Perkumpulan Panca Karsa bekerjasama dengan AWO International menggelar Pelatihan Kewirausahaan di 5 Desa dampingan yaitu Desa Sambik Bangkol, Desa Rempek, Desa Tegal Maja, Desa Medana dan Desa Teniga. Adapun jadwal pelaksanaannya sebagai berikut:

  1. Desa Sambik Bangkol, 12 – 13 Juli 2022
  2. Desa Medana, 12 – 13 Juli 2022
  3. DesaTegal Maja, 19 – 20 Juli 2022
  4. Desa Rempek, 21 – 22 Juli 2022
  5. Desa Teniga, 26 – 27 Juli 2022

Pelatihan Kewirausahaan ini diikuti oleh 25 orang perdesa yang berasal dari mantan dan keluarga PMI yang rata-rata sudah memiliki usaha dan akan mulai membangun usaha. Jenis usaha juga sangat bervariasi, ada yang berjualan baik secara online maupun offline, ada juga yang memiliki usaha produksi seperti membuat aneka kue kering dan kue basah, keripik, abon ikan dan kerajinan tangan.

Menurut Zahratun (53) selaku Manajer Program, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan keahlian kepada mantan dan keluarga PMI untuk mngelola usahanya sedangkan bagi yang belum memiliki usaha maka akan diberikan kemampuan dan semangat untuk mulai membuka usaha. “Selain Pelatihan Kewirausahaan, peserta juga akan mendapatkan pendampingan dalam mengelola usahanya’. Lanjut Zahratun. Pemberdayaan mantan PMI dan keluarganya harus terus dilakukan sehingga mereka memiliki pilihan lain selain sebagai PMI. Fenomena yang terjadi saat ini adalah banyak PMI yang bekerja ke luar negeri hanya pulang untuk cuti kemudian balik lagi menjadi PMI karena mereka bingung tidak tahu apa yang harus dikerjakan di dalam negeri dan juga karena mereka tidak memiliki kemampuan untuk membangun usaha.

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *