Tentang Kami

Perkumpulan Panca Karsa

Perkumpulan Panca Karsa adalah Lembaga Swadaya yang bergerak pada isu perlindungan pekerja migran, perempuan dan anak. Lembaga ini didirikan pada tanggal 22 Maret 1988 Perkumpulan Panca Karsa juga ikut bekerja untuk mendorong dan memastikan terpenuhinya hak-hak dan Perlindungan Masyarakat Rentan seperti Perempuan Miskin, Pekerja Migran, dan Anak korban TPPO. Untuk mencapai Tujuan dan Visi Misinya PPK bekerja sama dengan berbagai organisasi dan lembaga baik pemerintah, LSM dan Jaringan baik di tingkat Daerah dan tingkat Nasional serta ASEAN termasuk lembaga donor. Beberapa strategi dan pendekatan untuk meningkatkan keberdayaan masyarakat dan Perlindungan atas hak-hak, PPK melakukan pendekatan/strategi membangun Penyadaran kritis, Pengorganisasian masyarakat, Peningkatan Kapasitas (Pengetahuan dan keterampilan) melalui basis-basis usaha Ekonomi Produktif seperti Tenun, Industri Rumah Tangga, Pedagang kecil dan Mikro serta sektor lainnya yang banyak digeluti oleh perempuan. Salah satu yang dilakukan juga adalah melakukan Advokasi Kebijakan termasuk Pendampingan Kasus Pekerja Migran asal NTB khususnya di Pulau Lombok. PPK dalam lima tahun terakhir bekerja di Pulau Lombok di 4 Kabupaten diantaranya di Kabupaten Lombok Tengah, Lombok Utara, Lombok Timur dan Lombok Barat.

Capaian-capaian

  • Ada sekitar 250  orang perempuan penyintas Pekerja Migran Indonesia (PMI) dan keluarga di kabupaten Lombok Tengah dalam bidang usaha ekonomi produktif dan kepemimpinan perempuan di 5 desa di kabupaten Lombok Tengah. Kegiatan ini dilakukan melalui pendekatan kelompok atas kerjasama PPK – Migrant CARE dan MAMPU (Kemitraan Australia – Indonesia Untuk Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan.
  • Ada 150 orang penyintas PMI (Pekerja Migran Indonesia)  dan keluarga  telah diberdayakan  dalam bidang usaha ekonomi produktif dan kepemimpinan di 5 desa di Kabupaten Lombok Utara dalam priode 2018 sd 2020 kegiatan ini kerjasama PPK dengan AWO Internasional dengan judul “Strengthening of rights and protection of Women Migrant Domestic Workers (WMDW) in Lombok Utara”.
  • Ada 75  orang perempuan UMKM Penyintas  gempa bumi paling rentan di Lombok Utara  dapat beraktifitas dalam memulai membangun usaha ekonomi produktif seperti semula melalui dukungan kapasitas dan peralatan usaha. Kegiatan ini dilaksanakan di 3 desa pada tahun 2019 kerjasama PPK dengan ADH dengan judul “Support for recovery of earthquake-affected vulnerable women and families In North Lombok”. Sekitar 1500 keluarga mendapat bantuan makanan dan prlengkapan kebersihan.
  • Ada sekitar 200 perempuan petenun di Lombok Tengah telah di intervensi melalui kegiatan peningkatan kapasitas, jaringan, promosi dan dukungan dalam melakukan produksi tenun tangan ramah lingkungan untuk meningkatkan tarap penghidupan. kegiatan ini dilakukan di 10 desa kabupaten lombok tengah atas kerjasama PPK – ASPPUK – Yayasan Maybank yang berjudul Women Eco Weaver in Indonesia bekerjasama dengan Hivos yang berjudul Program Produksi dan Konsumsi Berkelanjutan Kain Tenun Tangan Ramah Lingkungan oleh perempuan.
  • Ada sekitar 250 orang baik laki dan perempuan penyintas TPPO di Lombok Tengah dan Lombok Barat telah didampingi dalam kegiatan usaha ekonomi Produktif kerjasama PPK dan Kementerian Sosial.
  • Ada sekitar 250  orang perempuan petani garam telah diintervensi dan diberdayakan dalam bidang usaha ekonomi produktif di kabupaten Lombok Timur dan Lombok Tengah kegiatan ini kerjasama Konsorsium PPK – ANNISA dengan MCA-I.
  • Ada 30 orang perempuan rentan dan terdampak Covid 19 di Lombok Tengah telah diberdayakan dalam bidang usaha ekonomi produktif kerjasama PPK – ASPPUK dan KPPA (Kementerian Perlindungan Perempuan dan Anak)

PPK bersama komunitas dan penyintas TPPO mendorong adanya kebijakan bagi Perlindungan Pekerja Migran berupa Peraturan Daerah dan Peraturan Desa di Kabupaten Lombok Tengah dan Kabupaten Lombok Utara.

Beberapa mandate dalam kebijkan Perlindungan Pekerja Migran adalah adanya Pelayanan yang responsive dan inklusi di tingkat Desa bagi Pekerja Migran dan keluarga.